Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda:
# Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan, kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda:Cleopatra. Semua dia lakukan (kata ahli sejarah)…atas nama cinta
# Pemuda yang bernama Romeo, demi seorang wanita, rela kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa…tetap saja atas nama cinta
# Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini membawa risalah Tuhannya. Ini juga atas nama cinta.
Jalaluddin Rumi: cinta akan membuat yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas, dengan cinta yang keruh menjadi jernih dan dengan cinta, sakit menjdi obat, dan dengan cinta yang mati akan menjadi hidup.
cintalah yang menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya. Dari pengetahuaanlah cinta seperti tumbuh…
Afwan, ana bukan pujangga yang hendak membahas tentang cinta. Ana juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain(aku hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara… yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin..salah langkah.
Bila ana salah atau artikel ini tak berkenan, ana mohon maaf. Itu saatnya ana untuk dikritisi..
Ana ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat. Tolong untuk para ikhwan(atau yang merasa sebagai muslim)
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa ana tidak suka pernyataan itu, but itu faktanya. Sangat mudah membuat wanita bermimpi.
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa/ membuang muka saat dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan”lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati yang suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan illegal yang bisa jadi berumur tak Cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: cinta seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya(afwan, bener ini riwayatnya?).
Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan sms-sms mesra, telpon syang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju padaNya. Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki yang baik pula.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu. Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu. Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu. Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.
Ada beda…persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkit virus… beda itu bernama “rasa” dan “pemaknaan”
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah. Antum memang bukan mush’ab, antum juga tak sekualitas Yusuf as. Tetapi antum bukan arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova. Karena dalam islam sudah punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa.
Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu pertanyaan ini dengan jujur:
1. setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan cinta, apakah antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah pernikahan?
2. ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu, dengan alasan yang tidak syar’I dan terlalu duniawi?
Kalau jawabannya”ya”, “selamat” berarti antum lenih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan cinta kepada fatimah, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasulullah, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut, tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga…….
Tolong, kami tidak ingin menyakiti calon suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha menjaga hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajahkan cinta kami kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon suami kami sebenarnya?
Afwan, wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai saudara kami, tolong, jaga kami. Karena kami akan kuat menolak rayuan preman, but bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya?
Bukan Cuma saat menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Cemburu dan Dia Maha Memiliki kami. Soo, mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dikirim oleh seorang akhwat dan saya merasa ini perlu diketahui oleh semua saudaraku yang lainya yang sedang bermasalah dengan CINTA……………